Uncategorized

Social Commerce adalah Masa Depan Social Media Marketing

Kita sudah sampai pada penghujung dekade baru, tepatnya di tahun 2021. Munculnya pandemi Covid-19 merubah kehidupan menjadi sebuah peluang ataupun tantangan. Tidak hanya pada kehidupan nyata, aktivitas bisnis termasuk social media marketing juga perlu melakukan penyesuaian ulang untuk bertahan pada pola yang lebih dinamis dan tidak tertebak. Pandemi Covid-19 membawa pendekatan baru bagi kita dalam berinteraksi satu sama lain. Interaksi digital adalah salah satu kunci untuk bertahan pada dekade ini. 

Sosial media menjadi sebuah kebutuhan bagi kita, bukan hanya menjadi alat untuk berinteraksi satu sama lain. Kemunculan Facebook yang pada awalnya hanya bermula pada satu ide sederhana yaitu menghubungkan setiap orang di dunia kini sekarang berubah menjadi salah satu platform marketplace dengan pendapatan iklan yang besar. Tentu mudah bagi Facebook untuk melakukan transformasi layanannya karena mereka mempunyai basis data penggunanya. Fenomena ini juga sama dengan yang sekarang sedang dilakukan oleh Instagram. Munculnya fitur “Shop” semakin memudahkan konsumen untuk membeli produk yang mereka sukai cukup dengan satu sentuhan jari. 

Melihat peluang yang sudah dibuka oleh Facebook dan Instagram, tidak akan heran di masa yang akan datang kita hanya berbelanja melalui Facebook dan Instagram. Sepertinya kita tidak perlu repot untuk mencari produk yang akan kita beli melalui platform marketplace atau e-commerce lainnya. Sisi positifnya adalah untuk para business owner anda hanya perlu membangun akun sosial media bisnis anda menjadi lebih menarik dan dapat mengurangi biaya iklan di platform e-commerce. Kami melihat bahwa tren Social Commerce merupakan sebuah peluang besar dalam social media marketing untuk meningkatkan basis konsumen anda dan memperluas marketshare perusahaan. 

Membangun akun media sosial yang interaktif sesuai dengan karakteristik merek anda bukanlah pekerjaan semalam yang dapat anda selesaikan sendiri. Dibutuhkan konsistensi dan keahlian dalam merancang pesan yang sederhana, mudah diingat, dan ikonik. Tidak jarang, anda juga harus mempelajari apa yang kompetitor anda lakukan. Selain itu, anda juga dituntut untuk tetap terus update mengenai tren yang ada di media sosial. Tidak kalah pentingnya, sebagai sebuah merek anda harus menerapkan etika jurnalisme pada setiap postingan anda. Salah satunya adalah meminimalisir terjadinya double meaning atau makna ganda pada setiap pesan yang anda sampaikan. Seperti yang kita lihat, terkadang unsur kreatif pada sebuah postingan seringkali disalah pahami sebagai sebuah bentuk penghinaan terkait budaya tertentu. Dari yang awalnya dinilai kreatif malah sebaliknya membawa bencana bagi merek tersebut. Jika anda membutuhkan advisor & consultant mengenai hal ini, jangan ragu untuk menghubungi tim Digital7.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *